INFINITY WAR
Spoiler alert
Marvel dengan seluruh semestanya (MCU — Marvel Cinematic Universe) selalu membuat penonton menunggu-nunggu rilisnya film baru. Tiap kali dirilisnya sebuah film, tentu saja animo dari khalayak umum sangat tinggi. Seringkali film-film Marvel diputar lebih dari 1 bulan di layar lebar.
Sudah 10 tahun sejak film pertama pahlawan supersuperhero Marvel, yaitu Iron Man. Kini Marvel Cinematic Universe memasuki seri-seri film terakhirnya, yang tentunya saat ini sedang ramai dibicarakan masyarakat, yang tak lain adalah The Avengers: Infinity War. Infinity War ini bukan mengenai perang yang tak terbatas, melainkan perang memperebutkan ‘infinity stones’.
Berawal dari pesawat Asgard dan bertemu Thor, Loki dan Heimdall serta Hulk. Sejak awal film ini menyajikan kisah mengenai persaudaraan dan persahabatan, dan menurut saya pada seri Avengers kali ini, Thor lah yang menjadi bintang utamanya. Kemudian semesta beralih ke bumi dan bertemu Tony Stark a.k.a. Iron Man, yang kemudian bertemu dengan Dr Strange, Wong, dan Spiderman. Tak lama berlalu film ini pun memperdengarkan lagu tahun 80–90an dan penonton pun dapat menebak siapa yang datang, tak lain ialah Guardians of The Galaxy.
Russo bersaudara berhasil memunculkan dan menghubungkan tiap tokoh pahlawan super Marvel yang ada dalam film ini dengan sangat baik. Selain itu, meskipun banyak tokoh superhero yang hadir dalam satu film, Russo bersaudara mampu membawa logika dan alur cerita yang runut dan jelas. Penyajian bagaimana Marvel memunculkan dan menghubungkan tokoh-tokoh yang selama ini dunianya terlihat berbeda terasa begitu mulus. Pembawaan ceritanya tidak lompat melainkan sambung dimana hal ini sebenarnya sulit untuk dilakukan. Apresiasi tertinggi untuk Russo Brothers sebagai director dan tim Marvel yang membuatnya tampak begitu cantik.
Selain tokoh-tokoh yang telah disebutkan diatas, terdapat juga tokoh-tokoh Marvel Cinematic Universe yang lain, yaitu Capt. America, Black Widow, Winter Soldier, Black Panther, dan lainnya. Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, Thor pada film ini terlihat sebagai bintang utama. Mengapa? Thor muncul sebagai orang yang kehilangan terbanyak, mengapa tidak, dalam satu pesawat asgard hanya dialah orang yang selamat,. Dan juga memberikan terbanyak, seperti saat dia rela terpapar bintang demi membuat palunya, dia bahkan rela untuk mati. Thor sendiri yang sejak awal muncul merupakan seorang yang emosional dan tidak bisa mengendalikan diri bisa disaksikan pada film Thor pertama, yang membuat dia yang notabenenya adalah dewa untuk kemudian diturunkan ke bumi dan melewati masa-masa dimana dia tidak bisa mengangkat palunya sendiri hingga akhirnya dia berubah dan dia kembali ke asgard bersama palu yang telah bisa dia angkat kembali, pada film in Thor telah menjadi sosok yang berpikiran lebih dewasa dan legowo.
Selain mengenai alur pertemuan dan perwatakan, pada Avengers: Infinity War ini juga romance scene yang ditanyangkan tidak sedikit, dan tidak berlebihan. Bisa dikatakan bahwa ini adalah komposisi yang tepat. Pada film Captain America: Civil War, dapat dilihat bahwa ada hubungan lebih antara Vision dan Scarlet Witch yang jawabannya dijelaskan lebih lanjut pada film ini. Seperti yang kita ketahui pula ada hubungan antara Hulk dan Black Widow dimana kedua tokoh ini kembali muncul dan cukup membuat suasana cukup canggung. Lalu, bersesuaian dengan akhir dari film Guardians of The Galaxy vol.2 Gamora dan StarLord juga memiliki kisah mengenai “unspoken things” yang sudah bukan menjadi ‘unspoken’ lagi pada film ini.
Hal berikutnya yang menarik untuk dibahas dari film ini adalah unsur komedi. Seperti biasanya pada film Iron Man, dan Guardians of The Galaxy tidaklah luput dari unsur komedi. Unsur komedi yang terdapat pada film ini juga menyebar secara rata dan membuat penonton dapat terbawa suasana dan terbahak-bahak seraya berjalannya film.
Seperti yang diketahui, film Doctor Strange menyajikan visual yang luar biasa menarik. Karena pada film ini Doctor Strange juga berperan penting, maka visual yang disajikan ketika Dr. Strange bertarung juga sangat menarik. Ditambah Dr. Strange telah berevolusi jauh dibanding film sebelumnya membuat saya pribadi menginginkan lebih banyak lagi scene pertarungan Dr. Strange. Dalam segi pertarungan, Marvel tidak pernah gagal menyajikan visual dan plot pertempuran yang menarik. Pertarungan yang berlangsung terasa begitu menegangkan dan membuat rasa tegang pun ada sejak awal sampai akhir film ini ditayangkan.
Bagaimana endingnya? Lebih baik menonton dan menyimpulkan sendiri, karena pandangan setiap orang akan berbeda. Namun, hal yang ingin saya sampaikan mengenai akhirnya adalah, Marvel berhasil memotong pada waktu yang membuat minat penonton semakin tinggi dalam menunggu rilisnya lanjutan dari film ini.
Untuk menyimpulkan, film “The Avengers: Infinity War” ini menyajikan alur cerita yang runtut walau berasal dari campuran dimensi yang berbeda. Porsi dari komedi, romance, visual effect, dan tentunya perang dalam film ini adalah kombinasi yang baik. Efek samping yang dihasilkan dari semua perpaduan itupun membuat penonton mengalami ‘mood swing’, dari perasaan sedih, haru, emosi, tertawa, dan tegang, semuanya dibawakan dalam film secara bergantian. To sum it up, film ini layak ditunggu dan diapresiasi sebesar-besarnya.
Written by : Nabila Intan