Jatuh Cinta Seperti di Film-Film : Sebuah Sindiran Apik Terhadap Sinema
Ditulis oleh Joshua Tobing (Kru’21)
Film seringkali menjadi sebuah refleksi dari kehidupan kita. Sentuhan personal dari seorang filmmaker juga menjadi faktor mengapa film-film bisa terkesan “dekat” dengan kita sebagai penontonnya. Namun, dramatisasi dari kisah keseharian orang-orang yang kita lihat dalam sebuah film justru dapat menanamkan ekspektasi yang salah bagi kita dalam menjalankan hidup. Di tengah gemparnya pengemasan realitas kehidupan nyata dengan narasi fiktif oleh sinema, Yandy Laurens melalui film terbarunya Jatuh Cinta Seperti di Film-Film mengingatkan kita bahwa kehidupan nyata tidak selalu seperti di film-film.
Film ini terpusat pada karakter Ringgo Agus Rahman sebagai Bagus, seorang penulis naskah dengan prinsip bahwa sinema menjadi jawaban dari segalanya. Bersama prinsipnya itu, ia merasa bahwa ia bisa mendapatkan pujaan hatinya yang baru saja menjanda. Moralitas pada prinsip Bagus menimbulkan beragam pertanyaan dari penonton. Untung saja, film ini mendatangkan Alex Abbad sebagai Pak Yoram, Sheila Dara sebagai Cheline, dan Dion Wiyoko serta Julie Estelle sebagai…dirinya sendiri(?) untuk mewakilkan kita sebagai penonton dalam mempertanyakan moralitas dalam kehidupan Bagus. Penampilan akting yang cakap disertai dialog yang sederhana membuat kita terus tertarik dalam mengikuti perjalanan Bagus dalam mempertanyakan moralitas dan kebenaran prinsipnya sepanjang film ini. Namun, hal yang menarik dari film ini adalah sosok “antagonis” utama yang menentang prinsip Bagus justru berasal dari pujaan hatinya, Hana.
Penampilan Nirina Zubir sebagai Hana bisa dikatakan sebagai salah satu sorotan dari film ini. Dalam sebuah cerita yang berlapis atas dasar asumsi dan ekspektasi, Nirina Zubir mampu memberikan performa yang luar biasa pada setiap lapisan yang menyajikan karakter Hana secara beragam. Dengan ragam dialog yang sederhana, tajam, dan begitu bermakna, Nirina Zubir mengambil setiap kesempatan untuk terus bersinar pada film ini. #LoveNirinaZubir #NirinaZubirForever❤
Cukup dengan Nirina Zubir, hal lain yang menarik dari film ini adalah upayanya untuk mendekatkan dirinya kepada kita sebagai penonton. Imajinari Pictures sudah jelas menyuarakan kemampuannya membuat sebuah film yang sangat dekat dengan penontonnya. Bisa kita lihat rilisnya Ngeri-Ngeri Sedap tahun 2022 kemarin yang begitu berkesan bagi banyak penonton, terkhususnya masyarakat Batak. Meskipun kali ini menggunakan alur cerita yang kompleks dan berlapis, Imajinari Pictures bersama Yandy Laurens berhasil menjangkau banyak penonton, terkhususnya pecinta film, dengan menggunakan genre romantic-comedy sebagai kemasannya.
Bahasan cinta seringkali menjadi ajang sebuah seniman dalam menjangkau masyarakat luas. Namun, film ini berhasil memberikan pandangan yang segar tetapi sederhana terhadap percintaan. Pandangan segar dari hubungan Bagus dan Hana dengan ragam konflik yang dilalui mereka menjadi salah satu faktor utama pesan yang disampaikan pada film ini terasa begitu kuat. Namun, bahasan cinta ini mungkin saja jadi membosankan tanpa adanya unsur komedi yang luar biasa pada film ini.
Dengan latar industri perfilman, penempatan komedi pada film ini terasa natural dan cukup berkoar dengan berbagai sindiran-sindirannya terhadap industri ini. Mulai dari isu visi sebuah produser hingga masalah teknis dalam membuat film, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film mampu mengemas segala sindiran dengan ragam dialog dan visualnya. Selain itu, keberadaan unsur komedi dalam film ini juga bukan sekadar pemanis untuk membuat penonton tertawa di dalam bioskop, melainkan juga secara halus memperkuat pesan yang dibawa pada film ini.
Dengan pesan yang begitu kuat, struktur cerita yang kompleks tapi mudah dicerna, penyajian karakter melalui ragam penampilan yang cakap, terkhususnya dari Nirina Zubir, dihiasi dengan komedi yang menusuk tapi meramaikan bioskop dengan suara tawa, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film berhasil menjadi dekorasi apik dalam perfilman Indonesia dengan film hitam putihnya yang penuh warna dan tentunya memikat hati banyak penonton.