Trauma Masa Kecil, Sebagaimana Ditunjukkan oleh Doctor Sleep

Kineklub LFM ITB
3 min readOct 4, 2021

Mike Flanagan selalu menemukan cara untuk memperlihatkan trauma personal ataupun trauma keluarga dalam bentuk horor. Dari trauma yang dialami sepasang kakak-beradik di Oculus (2013), hingga trauma keluarga yang ia tunjukkan melalui serial Netflix pertama yang ia ciptakan dan sutradarai, The Haunting of Hill House (2018). Pada tahun 2019, Flanagan menyutradarai Doctor Sleep, sebuah sekuel untuk The Shining, yang juga diadaptasi dari novel Stephen King dengan judul yang sama.

Doctor Sleep bercerita mengenai cara Danny Torrance menjalani kehidupan sehari-harinya setelah kejadian yang menimpa keluarganya di Overlook, puluhan tahun silam. Danny, kini dipanggil Dan, tidak pernah kehilangan kemampuannya untuk melakukan shining dan melihat ‘hantu’ yang berada di sekelilingnya, termasuk di rumah sakit tempat ia bekerja. Seiring film berjalan, Dan kian menggunakan kemampuannya untuk membantu Abra, seorang anak kecil yang mampu melakukan shining juga, melawan sebuah kultus yang mengincar steam, yaitu esensi psikis yang hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki shining.

Selama seluruh film ini, kita sebagai penonton dapat melihat bagaimana Dan Torrance dipaksa untuk menghadapi trauma masa kecilnya beserta dengan segala perasaan bersalah yang ia pendam selama ini setelah lama menguburnya jauh di dalam benaknya dengan bantuan minuman keras. Dia pun akhirnya sampai ke suatu tahap di mana ia harus berhadapan dengan bentuk fisik dari traumanya itu, yaitu dalam bentuk Hotel Overlook.

Menurut The National Child Traumatic Stress Network, trauma masa kecil bisa datang dari berbagai macam sumber dan menunjukkan dirinya dalam berbagai bentuk pertahanan diri. Danny Torrance, yang datang ke Overlook pada saat dirinya baru berumur sekitar 5 tahun, mungkin saja mengalami early childhood trauma, menyaksikan ayahnya, Jack, jatuh di bawah tekanan stres yang luar biasa dan kemudian mengancam ia dan ibunya. Anak-anak yang mengalami stres seperti ini kemudian mungkin saja menyalahkan dirinya karena tidak bisa mengubah outcome yang ditimbulkan. Tanpa dukungan orangtua mereka, dalam kasus ini dukungan Jack kepada Dan, seorang anak mungkin mengalami stres yang berlebih dan gagal untuk menyampaikan maksud mereka secara jelas kepada orang dewasa di sekitar mereka.

Perubahan sikap yang dialami Dan menuju usia tuanya terlihat sesuai dengan perubahan sikap yang mungkin dialami oleh seorang anak berumur 5 tahun yang terekspos terhadap peristiwa traumatis. Seperti yang ditunjukkan selama film Doctor Sleep, Dan tidak mampu mempercayai orang lain maupun menciptakan hubungan yang personal dengan orang lain, selain Dick, ‘hantu’ yang ia kenal selama ia menghabiskan masa kecilnya di Overlook. Dan juga memperlihatkan bahwa dirinya bukanlah seseorang yang sangat percaya diri, dan cenderung kasar dalam menyatakan intensinya.

Flanagan mampu memperlihatkan bagaimana Dan Torrance berubah menjadi suatu sosok yang kelam dengan warna-warna gelap di sepanjang film. Bagaimana Dan Torrance ‘ditelan’ oleh hantu-hantu Overlook yang ia simpan jauh di belakang benaknya, yang menurutku merupakan suatu bentuk fisik dari rasa bersalah yang ia simpan selama ini. Flanagan mampu memperlihatkan Dan Torrance, dengan konflik personal yang ia hadapi sendiri selama ini, berusaha membantu Abra, seorang anak dengan shining, untuk melawan suatu kultus karena ia kini merasa bertanggung jawab atas trauma yang mungkin dialami orang lain dengan pengalaman yang serupa.

Sepanjang film, Dan Torrance berusaha untuk melindungi Abra, mengajarinya cara untuk mengolah perasaan takutnya dan menggunakan kemampuannya untuk melindungi dirinya sendiri. Di akhir film, ketika Dan akhirnya mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Abra (dan semua orang lain yang memiliki shining), aku rasa itu adalah caranya untuk melepaskan segala trauma yang ia simpan selama ini dan menemukan damai dalam dirinya.

Satu-satunya cara agar Dan bisa lepas dari masa lalunya adalah dengan membakar habis tempat di mana ayahnya menyakitinya. Satu-satunya cara agar Dan bisa melepaskan Hotel Overlook, beserta dengan hantu ayahnya dan hantu-hantu lain di dalamnya, adalah dengan menghilangkan Overlook sepenuhnya.

Film ini seakan berpesan kepada penontonnya bahwa trauma dalam diri seseorang tidak akan pernah hilang, sekalipun orang tersebut mengubur segala ingatan dan perasaan yang berkaitan dalam-dalam. Lambat laun, perasaan tersebut harus dihadapi demi berdamai dengan diri sendiri dan saat waktu itu tiba, akan lebih baik jika ditemani oleh orang-orang terdekat yang peduli.

Referensi:

NCTSN. Early Childhood Trauma, diakses dari https://www.nctsn.org/what-is-child-trauma/trauma-types/early-childhood-trauma

-written by Rizqa (kru’20)-

--

--

Kineklub LFM ITB

Kanal diskusi, kritik, dan apresiasi film oleh kru Liga Film Mahasiswa ITB.