Review: Into the Night (2020)
Series asal Belgia ini adalah salah satu film series yang patut diberi perhatian. Rilis pada bulan Mei 2020, walau berada di waktu pandemi, Into The Night berhasil membuat Belgia menuai perhatian dan pengakuan melalui banyak penonton internasional terkhususnya negara-negara Uni Eropa.
Di season 1 ini, Into The Night hanya terdiri dari 6 episode dengan masing-masing episode durasinya hanya sekitar 30 menit, sehingga hanya butuh total waktu 3 jam untuk langsung menghabiskan 1 season. Premis yang diberikan film ini sangat unik dan menarik, dengan tema apocalyptic , Into The Night mengisahkan tentang sebuah pesawat komersial penuh dengan penumpang yang harus secara terus menerus melakukan perjalanan di malam hari dalam upaya untuk melepaskan diri dari kekuatan destruktif matahari yang mampu mematikan seluruh mahluk hidup yang disinarinya.
Tidak berhenti disitu, screenplay series ini dibuat semakin menarik dengan hadirnya representasi dari negara-negara Uni Eropa sebagai penumpang-penumpang pesawat di dalam cerita itu, sehingga menghadirkan adanya adegan-adegan komedi dan perkelahian yang disebabkan oleh lintas budaya yang terjadi di dalam pesawat itu. Yang turut membuat takjub adalah bagaimana screenplay ini berhasil disusun sedemikian rupa sehingga dapat berlangsung dengan cepat, padat dan jelas namun tetap menarik. Penonton seolah-olah terus dibuat sangat penasaran akan episode-episode berikutnya sehingga tidak terasa waktu 3 jam dapat berlalu secepat itu.
Adapun dari sisi sinematografi, series ini berhasil memberikan visual yang sangat menggugah dan vibes yang sesuai dengan tema. Pewarnaannya pun memberikan kesan suspense yang tinggi kepada penonton. Salah satu kekurangan dalam series ini adalah dihadirkannya plot-plot di dalam cerita yang dimaksudkan untuk pembangunan character development, akan tetapi plot-plot itu sendiri terkesan sedikit tidak rasional dan kurang memberikan motivasi yang layak untuk sebuah character development yang bagus. Series ini akan lebih baik apabila durasinya dapat lebih diperpanjang sehingga ada elaborasi yang lebih baik mengenai latar belakang tokoh, konflik, dan motivasi yang dimilikinya.
-ditulis oleh: Octa (kru’20)