Review: Licorice Pizza (2021)
Ringan, 70’s, dan drama remaja casual
Licorice Pizza, sebuah drama cinta remaja yang ringan , cocok dinikmati bagi anda yang ingin mengisi waktu luang. Saat menonton film ini, sangat terlihat ciri khas film PTA (Paul Thomas Anderson). Saat saya menonton film ini, saya teringat kembali dengan film Once upon a time in hollywood dimana dalam film itu membawa kisah yang ringan, tentang kehidupan di hollywood. Sama halnya dengan film Licorice Pizza ini, menceritakan kisah cinta antara Alana (Alana Haim) dan Gary (Cooper Hoffman) dibalur comedy ringan yang membuat film ini cukup menghibur. Film dengan alur maju dan pace rendah ini membawa penonton untuk mengikuti cerita dengan seksama. Didukung dengan design set yang mendukung, dan latar /pensuasanaan yang dibangun tahun 70 an, ditandakan dengan embargo minyak yang terjadi dalam film tersebut.
Tanpa adanya konflik besar yang dimainkan, video ini membuat saya sedikit bosan. Kisah cinta yang cenderung tiba tiba dimunculkan pada awal film, hingga konflik salah tangkap pengedar narkoba tidak membuat saya takjub. Film ini sepertinya tidak menjual plot twist yang mengagetkan layaknya film-film superhero. Yaa mungkin begitulah PTA membuat film, kita nikmati saja.
Pada akhirnya, film ini masih layak untuk mendapatkan nominasi dalam oscar, mengingat set design yang sangat rapih dan mendukung, serta pemeran yang cenderung baru dan segar, serta unsur komedi ringan dari cerita yang dimunculkan.
-written by Faizin (kru ‘19)-