Review: Rudy Habibie
Film Rudy Habibie merupakan sebuah film drama biopik Indonesia tahun 2016 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini merupakan prekuel dari film Habibie dan Ainun. Film Rudy Habibie diangkat dari novel semi-biografi Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner karya Gina S. Noer. Film yang diadaptasi dari sebuah Novel karya Gina S. Noer ini dibintangi oleh pemain yang mahir dalam bidangnya seperti Reza Rahardian yang kembali berperan sebagai B. J. Habibie atau Rudy Habibie, Chelsea Islan yang berperan sebagai Illona Ianovska, dan masih banyak lagi yang lain.
Kreativitas Gina S. Noer dikolaborasikan dengan sutradara Hanung Bramantyo mampu menghasilkan kisah-kisah menarik yang diimplementasikan dalam film. Kisah kombinasi tentang teknologi dirgantara dipadukan dengan sejarah Indonesia tahun 1955 serta diberi kisah percintaan membuat film ini sangat atraktif. Penggambaran yang sangat rinci mampu diceritakan oleh Gina S. Noer dengan Hanung Bramantyo sehingga membuat penonton tidak mengedipkan mata agar tidak ketinggalan dari cerita film Rudy Habibie. Penggambaran tentang kerja keras Rudy bertahan hidup di Jerman yang pada saat itu musim dingin juga dihadirkan dengan begitu dramatis. Jika beberapa karya biografi yang difilmkan tampil serius, maka film ini menyajikan cerita yang membuat penonton termotivasi dan ada pula cerita yang membuat penonton tertawa geli.
Bukan sesuatu yang berlebihan jika saya mengatakan film ini sangat baik. Keluarbiasaan pemikiran Gina S. Noer dalam menghadirkan ide cerita. Performa Hanung Bramantyo yang luar biasa dalam mengarahkan sebuah film sesuai dengan skenario, membuat film ini mampu menghipnotis penonton. Pemilihan lokasi syuting yang out of the box membuat film ini terlihat sangat menarik. Kelebihan film ini juga ditunjukkan dengan akting tokoh. Akting tokoh yang mampu meresapi karakter yang dimainkan. Cara bicara, cara berjalan, dan gestur tubuh mampu dihadirkan tokoh dengan sempurna.
-ditulis oleh Kamal (kru’20)-